Berikut adalah kumpulan tips dan trik untuk Archlinux ARM yang berjalan pada Raspberry Pi sekaligus sebagai SOP dasar bagi penulis untuk menyiapkan Raspi sebagai development server:
- Koneksi WiFi secara otomatis
- Mengubah ukuran partisi root sesuai dengan kapasitas SD card
- Mengatur waktu dengan NTP
- Kustomisasi: Mengubah hostname, warna pada bash, random quote, dll
- Samba file sharing, base-devel
- Mengatur waktu
Waktu akan diatur setiap kali perangkat dinyalakan dengan melakukan sinkronisasi ke internet time servers menggunakan NTP (Network Time Protocol). Untuk mengecek waktu sekarangtimedatectl status
Atur Timezone
timedatectl list-timezones #Untuk melihat daftar Timezone timedatectl set-timezone Zone/SubZone
dan jalankan perintah berikut
timedatectl set-ntp 1
. Untuk mengatur waktu secara manualtimedatectl set-time "2012-10-30 18:17:16"
Referensi: Network Time Protocol daemon
- Certificate problems
Pastikan waktu pada system sudah sesuai dengan waktu sekarang. Selanjutnya install paket berikutpacman -Sy openssl ca-certificates
Kemudian update certificate
sudo update-ca-certificates
- Mengganti
hostname
Secara default, hostname yang digunakan yaitu alarmpi sehingga akan tampak[root@alarmpi ~]$
pada command prompt. Ganti hostname pada/etc/hostname
Referensi: ArchLinux Install Guide - Optimasi performa
Ada 2 hal utama yang dapat dilakukan untuk meingkatkan performa raspi, yang pertama overclock CPU menjadi 800MHz dengan mengaktifkan konfigurasi Modest pada/boot/config.txt
. Dengan menaikkan performa CPU menjadi 800MHz masih dapat menggunakan power supply sebesar 750mA dan sebuah USB WiFi dongle.##Modest arm_freq=800 core_freq=300 sdram_freq=400 over_voltage=0
Yang kedua masih di
/boot/config.txt
, mengalokasikan memory lebih banyak untuk CPU. Secara default alarm pi untuk raspi model B mengalokasikan memory sebesar 316MB untuk GPU. Jika GPU jarang dibutuhkan, maka alokasi ini dapat diturunkan untuk memberikan ruang lebih pada proses yang lain.#gpu_mem_512=316 gpu_mem_512=64