Kutipan Alm. Ust. E. Z. Muttaqien

Standard

“ANAK2KU” … Ada kekhawatiran besar setiap orang tua, di saat tua, disaat daya melemah, di saat anak2nya semakin sibuk..

KESENJANGAN…
Diawali dari merenggangnya komunikasi, terjadinya perbedaan alam pikir yang menjauh dan sulitnya saling memahami… Yang mungkin sekarang belum terbayang oleh oran tua kalian semua, tapi itu akan terjadi…

KELAK pada saat nya kami hanya bisa berdo’a dan berlinang air mata… Mengiringi semua kekhawatiran yang menyelimuti hari kami.

Yang kami khawatirkan adalah keselamatan kalian, juga syakaratul maut kami… “Akan adakah anak – anak tercinta menggumamkan Kalimat Talkin mengiringi perjalanan kami pulang keharibanNya dalam syakaratul maut?”

SAAT ini kami sanagt ingin komunikasi kita berjalan mesra, ramah, penuh penuh rindu… Kami berharap komunikasi kita membuat kita saling faham…..

Kita akan saling tengok dan berkunjung tidak hanya saat lebaran saja, MEMANG kebersamaan kita hanay sebentar…

Hanya 20 tahunan, sisanya kalain akan bersama pasangan kalian sampai akhir hayat kalian… Rasanya sanagt sebentar, belum cukup kita berbagi rasa diwaktu dua puluh tahunan itu..

Tapi… mudah2an komunikasi yang kita bangun sekarang ini bisa memperpanjang kebersamaan rohani kita… dan mnegcilkan rasa khawatir yang selalu ada di hati kami….

ANAKKU… jaga shalat kalian… jaga shadaqah kalian, selalu berbuat baik, janagn pernah letih untuk mendekatkan diri kepada Allah..

Berbuatlah yang bisa membuat orang tua kalian berbahagia di alam barzah dan akhirat kelak..

Kami TITIPKAN masa depan akhirat kami kepada akhlaq mulia kalian…

Alm. Ust. E.Z.MUTTAQIEN
Rektor Unisba, Bandung

Allah

Standard

Konsep Islam teologikal fundamental ialah tauhid-kepercayaan bahwa hanya ada satu Tuhan. Istilah Arab untuk Tuhan ialah Allāh; kebanyakan ilmuwan percaya kata Allah didapat dari penyingkatan dari kata al- (si) dan ʾilāh ‘ (dewa, bentuk maskulin), bermaksud “Tuhan” (al-ilāh ‘), tetapi yang lain menjejakkan asal usulnya dari Arami Alāhā. Kata Allah juga adalah kata yang digunakan oleh orang Kristen (Nasrani) dan Yahudi Arab sebagai terjemahan dari ho theos dari Perjanjian Baru dan Septuaginta. Yang pertama dari Lima Rukun Islam, tauhid dituangkan dalam syahadat (pengakuan), yaitu bersaksi:

“ لا إله إلا الله محمد رسول الله
Tiada Tuhan Melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan Allah
”

Continue reading

Islam Agama Fitrah

Standard

Islam merupakan agama fitrah. Agama yang dikehendaki oleh fitrah manusia adalah Islam. Artinya di dalam islam tidak ada kepalsuan. Seluruh ajarannya bersesuaian dengan fitrah manusia. Tidak seperti halnya akidah Trinitas dan Penebusan dosa yang tidak dapat di mengerti. Orang-orang Kristen sendiri mengaku bahwa dimana saja Trinitas belum masuk, disana akan muncul permintaan akan Tauhid. Sebab, yang bersesuaian dengna fitrah hanyalah Tauhid. Seandainya pun Alquran syarif tidak ada, maka tetap saja fitrah manusia mengakui TAuhid. Sebab hal itu bersesuaian dengan syariat batin. Demikian pula seluruh ajaran Islam adalah bersesuaian dengan syariat batin. Berbeda dengan ajaran orang-orang Kristen yang bertentangan dengan hal itu.

Lihatlah baru-baru ini di Amerika terpaksa diluluskan hukum perceraian yang bertentangan dengan Injil. Mengapa hal itu harus terjadi? Sebabnya adalah jaran injil tidak bersesuaian dengan fitrah manusia.

Kemusrikan Dalam Islam

Standard


Apa perhatian utama Rasulullah saw dalam dakwahnya semasa hidup beliau? Tak lain adalah Tauhid Ilahi. Rasulullah saw semenjak beliau mendakwahkan risalat hingga akhir hayat beliau, terus menerus mengumandangkan ajaran laa ilaaha Illallah yakni, tiada yang layak disembah kecuali Allah. tetapi bagaimana kenyataannya sekarang?

Namun demikian, kita menyaksikan bahwa di antara orang orang yang menyebut diri mereka orang-orang Islam, kebanyakan dari mereka dengan terang-terangan berbuat hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam ini. Siapakah di antara orang-orang Islam yang hidup seribu tiga ratus tahun yang lalu menyangka bahwa pada suatu ketika kelak orang-orang yang memikul panji laa ilaaha illallah akan bersujud kepada kuburan-kuburan? Siapakah menyangka bahwa mereka akan bersembahyang dengan menghadapkan muka ke arah tempat-tempat orang-orang suci mereka dan mereka mempercayai manusia-manusia yang mengetahui gaib? Siapakah menyangka bahwa mereka akan menganggap para wali memiliki kekuasaan Allah dan memohon kepada orang-orang mati supaya maksud-maksud mereka terkabul? Siapakah menyangka bahwa mereka akan mempersembahkan sesajen-sesajen di atas kuburan-kuburan? Adapun tentang orang-orang keramat, mereka berkeyakinan bahwa apa pun yang diinginkan orang orang keramat itu akan dikabulkan oleh Allah Taala dan menyangka bahwa wujud mereka itu hadir di mana-mana. Mereka memberikan korbanan yang dialamatkan kepada orang-orang lain selain Allah. Kemudian, paling celaka lagi, mereka mengatakan bahwa semua ajaran itu merupakan ajaran Alquran Suci dan ajaran junjungan kita Rasulullah saw. Akan tetapi, dari timur sampai barat dan dari utara sampai selatan, di tempat-tempat orang-orang Islam tinggal, semua hal yang disebutkan di atas tengah dilakukan; dan sebagian besar orang-orang Islam melakukan paling tidak satu di antara hal-hal tersebut di atas.