[Budal] Malang

Standard

11 Mei 2010; 20:50; Plasa Teknik Informatika lantai 1

Selesai dengan tugas Algortima dan Struktur Data bareng Sindung Anggar setelah “men-drop” 11 SKS, anak-anak pada rencana mau beli jagung buat acara besok bakar-bakar jagung, Makrab TC09. Sindung bareng Timotius Ichsan yang bertanggung jawab dalam pengadaan jagung itu ngajak beli jagung di pasar. Tanpa babibubabi ditambah Novan Rizky dan Husein Alhamid, pasar yang terletak di Jalan Menur Raya menjadi target lokasi pencarian jagung.

Berdasarkan hasil investigasi, di dapat satu biji jagung seharga Rp 1000,00 harga yang lumayan tinggi buat borong 200 biji. Pasar Pucang jadi target kedua pencarian jagung bakar. Lebih buruk dari sebelumnya, udah banyak pedagang yang tutup, tinggal yang jual buah.

Berdasarkan keterangan dari Novan, di Malang yang namanya jagung gampang di cari, dari pagi sampe malem pasti ada. Dan harganya lebih murah dari yang tadi.

“Budal..” satu kata yang keluar dari anak-anak.

Selesai ngracunin Novan buat setuju ke Malang karena shock, ber lima makan rawon pecel dulu di deket Pasar Pucang sambil nyusun strategi buat “kebodohan” kali ini.

10.59 mobil masuk tol ke arah Malang dari pintu tol Mayjen Sungkono.

00.35 perjalanan berlangsung aman, lancar, cepat dan terkendali, here is Malang.

Nomer Satu. Langsung ke Pasar Blimbing buat nyari jagung. Dari hasil interview dengan salah satu pedagang yang ada, ternyata biasanya jagung baru dateng sekitar jam 3 dengan harga rata-rata per biji Rp 400,00

Nomer Dua. Karena nunggu jam 3 kelamaan, Novan ngajak buat ngopi dulu di warkop, sebelumnya kita nyari toilet dulu buat kencing. Muter-muter nyari pom bensin, udah 3 pom bensin yang diketemukan dengan kondisi gelap dan sepi, udah tutup. Bingung nyari toilet kemana lagi, KFC jadi pilohan terakhir. Selesai numpang kencing di KFC, perjalanan di lanjutkan.

Nomer Tiga. Warkop Spesial Kopi yang terletak di Jalan Mt. Haryono no. 9-10 jadi saran Novan buat ngopi. Warung emperan ini terletak di pinggir jalan persis jadi gampang di cari.

Gak diraguin, bukan cuman kopi nya yang spesial; jeruk susu, roti bakar, pisang coklat bakar, mie goreng nya gak kalah spesial dengan harga yang ngirit di dompet, çok lezzetli. Santap!!

Nomer Empat. Rumah Novan jadi tujuan tempat peristirahatan sejenak sebelum memulai memborong jagung di Malang. 15 menit kemudian sampai di rumah Novan, every body in position. Sedikit pengingat akan kejadian yang cukup heboh dialami Sindung.

Nomer Lima. Misi utama. Rencana bangun jam 5 buat memulai pencarian, molor jadi jam 8 karena males bangun. Dengan bantuan dari Ibu nya Novan buat nyari jagung dan sarapan yang di sajikan nya, Pasar Gadang jadi target. Melewati hiruk pikuk Kota Malang di pagi hari yang rame kendaraan pribadi dan angkutan umum dan anak-anak SD berseragam merah-putih sampai nenek yang mau ke pasar, sampai juga di pasar. Bermodal malu bertanya sesat di jalan, di dapat juga yang jual jagung. 2 karung jagung berisikan sekitar 180 biji di dapat dengan harga rata-rata Rp 400,00 per biji dari hasil penghitungan. 09:00 waktu Malang, Misi utama terselesaikan.

Nomer Enam. MOG, Malang Olympic Garden yang menjadi tempat di selenggarakannya Inbox di SCTV selama seminggu ini menjadi target. Berhubung medan dari target bak lautan manusia, target di alihkan ke Warung Lesehan “Bambu Wulung” Bakso bakar & Es Pasundan yang terletak di Jalan Raya Sumbersekar dengan slogannya Terasa benar Baksonya & Halal. Satu porsi Bakso bakar seharga Rp 6.000,00 di tambah segelas es teh seharga Rp 1.500,00 tidak terlalu mengecewakan ditambah panorama yang disajikan langsung ke arah hamparan perkebunan dan gunung gak tau apaan di ujung perkebunan. Sebelumnya, ada masalah dengan radiator mobil yang cepat panas. Usut punya usut ternyata air radiator habis. Kita sempat nunggu agak lama biar mesin nya rada dingin sambil nyari warung buat beli aqua.


Nomer Tujuh. We’re in UB!!. Universitas Brawijaya menjadi target berikut setelah selesai makan dan istirahat bentar. Gak ada tujuan yang pasti buat kali ini, cuman sekedar nongkrong, paling Sindung butuh koneksi internet buat ngurus poster. Alhasil kita nongkrong di salah satu gazebo deket parkiran di Jurusan Pertanian. Selain cuci mata dan menikmati hawa “malang”, terdapat berita yang cukup menggemparkan, modul FP ASD sudah keluar.

11.00 waktu Malang, ekspedisi diakhiri.

Sekali lagi, masalah sebelumnya muncul sepanjang perjalanan kembali, radiator tidak berfungsi maksimal sehingga mesin menjadi panas. Sepanjang perjalanan kita berhenti 3 kali buat ngedinginin mesin dan cek air radiator. Sekitar jam 15.00 masuk ke pom bensin yang ada di tol buat check up radiator. Dari hasil check up di dapat radiator tersumbat sehingga sirkulasi gak maksimal.

Selesai dengan Rp 35.000,00 buat radiator, perjalanan di lanjutkan. 16.00 ngisi perut di Wapo.

Misi diakhiri di rumah Rio buat acara Makrab TC09. This is not a “story”.

Leave a Reply